April, 2018
|
M | S | S | R |
K | J | S |
1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 |
8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 |
15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 |
22 |
23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 |
29 | 30 | | | | | |
|
|
 |
01 Februari 2018 |
|
I Gede Ardana |
|
Toilet di kantin ktr gubeenur bali |
|
|
 |
18 Desember 2017 |
|
Gede Arnaya |
|
SK Gubernur terkait Dispensasi hari Suci Hindu |
|
|
 |
13 Desember 2017 |
|
Gustu |
|
UMK 2018 |
|
|
|
|
|
|
 |
|
|
Chatting Support 1 :
Chatting Support 2 :
|
|
|
|
|
|
 |
|
|
|
|
 |
http://www.birohumas.baliprov.go.id/ - Selasa, 30 April 2013
Terobosan Kreatif Pengelolaan Cash Flow Bali, Pemprov Petik Bunga Deposito Rp.147 Miliar Lebih
Dibaca: 2919 Pengunjung
Oleh : administrator
Luar biasa terobosan kreatif yang dilakukan Gubernur Bali Made Mangku Pastika didalam mengelola aliran kas (cash flow) daerah untuk menambah pundi-pundi pendapatan daerah. Jika sebelumnya Karo Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng, SP, M.Si mengemukakan terobosan kreatif itu berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Bali sebesar Rp 5,2 miliar, kali ini Teneng membuka data baru yang mencengangkan. Katanya, total perolehan bunga deposito dari pemanfaatan dan pendayagunaan aliran kas daerah sepanjang tahun 2010 – 2013 telah mencapai Rp. 147.995.033.510,76 (seratus empat puluh tujuh miliar sembilan ratus sembilan puluh lima juta tiga puluh tiga ribu lima ratus sepuluh tujuh puluh enam sen).
“Itu baru data sampai 22 April 2013,” kata Teneng di Denpasar, Senin, 29 April 2013 sembari mengutip data dari Biro Keuangan Setda Provinsi Bali. Dimasa mendatang, katanya, jumlah tersebut dipastikan akan bertambah lagi karena banyak dana yang dapat dimanfaatkan dan didayagunakan untuk tujuan itu.
Teneng menjelaskan, pemanfaatan dan pendayagunaan dana APBD Bali untuk meningkatkan PAD melalui simpanan deposito di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mulai dilakukan Gubernur Made Mangku Pastika pada 2009 lalu. Hasilnya, mulai tahun anggaran 2010 Pemprov Bali telah memetik tambahan pendapatan dalam bentuk bunga deposito puluhan miliar rupiah setiap tahun. Yang sangat menarik dari kreatifitas pengelolaan cash flow daerah itu adalah realisasi antara penerimaan bunga deposito dengan rencana penerimaan daerah, terdapat surplus cukup besar dipihak realisasi yang berarti realisasi penerimaan lebih besar daripada yang direncanakan. Pada tahun 2010 misalnya. Rencana penerimaan yang dianggarkan Rp.15 miliar. Realisasinya Rp39,217 miliar lebih. Demikian juga pada tahun 2011. Penerimaan yang dianggarkan ‘hanya’ Rp.18,75 miliar, realisasinya Rp53,832 miliar lebih. Pada tahun 2012 penerimaan yang direncanakan Rp34,5 miliar. Realisasinya Rp44,592 miliar lebih. Sedangkan pada tahun anggaran berjalan 2013 ini, penerimaan bunga deposito yang dianggarkan adalah Rp35,75 miliar, dan sudah terealisasi sebesar Rp10,352 miliar (data sampai 22 April 2013). Jika seluruh penerimaan bunga deposito itu dijumlahkan, besarnya adalah Rp147.995.033.510,79.
Sebelumnya Ketut Teneng mengatakan, kemampuan kreatif kepala daerah dalam mengelola keuangan daerah merupakan salah satu kunci sukses pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah yang sangat dibutuhkan untuk membiayai berbagai kegiatan pembangunan. Salah satu kemampuan kreatif itu adalah kemampuan mengelola aliran kas atau cash flow daerah dengan memanfaatkan dan mendayagunakan kas yang ada pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) namun belum digunakan menjadi sumber tambahan pendapatan daerah dalam bentuk bunga deposito. Kemampuan tersebut telah ditunjukkan oleh Made Mangku Pastika sejak setahun pasca dilantik menjadi Gubernur Bali pada 28 Agustus 2009. Bunga deposito yang diperoleh tidak masuk kantong pribadi pejabat pun tidak dialokasikan untuk membeli aset baru, tetapi sepenuhnya masuk kembali ke kas daerah. Sebelum Made Mangku Pastika menjadi Gubernur, dana seperti itu tidak disimpan dalam bentuk deposito tetapi dalam bentuk giro sehingga bunga yang diperoleh jauh lebih kecil daripada bunga deposito. Namun menyimpan dana dalam bentuk giro lebih luwes daripada dalam bentuk deposito karena dapat ditarik sewaktu-waktu dipandang perlu. Dengan deposito, penarikan tidak bisa lagi dilakukan sewaktu-waktu tetapi harus sesuai dengan jangka waktu deposito. “Itu berarti, hanya jika perencanaan pembangunan dan perencanaan penggunaan dana daerah yang tersusun baik penyimpanan deposito bisa dilakukan. Kalau tidak, tidak bisa seperti itu, “urai Teneng mengutip perencanaan RKPD Bali 2010 - 2013 yang menyebabkan deposito itu dilakukan. Penyimpanan dana APBD dalam bentuk simpanan deposito itu tidak mempengaruhi kegiatan pembangunan Bali, malah sebaliknya meningkatkan manfaat dan dayaguna anggaran. Dana bantuan keuangan khusus (BKK) untuk kabupaten/kota tetap berjalan. Dana untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Bali seperti dana untuk program bedah rumah, JKBM, Simantri, Gerbang Sadu Mandara dan lainnya juga tetap jalan. Dana bantuan sosial, dana hibah untuk pemberdayaan desa pakraman, subak dan yang lainnya juga tetap berjalan tanpa terganggu sedikitpun. Kegiatan administrasi juga berjalan lancar.
Penyebab semua rencana dapat berjalan baik adalah karena perencanaan pembangunan telah disusun sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, diantaranya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Negara. Dengan kenyataan itu, Teneng berkeyakinan, program Bali Mandara yang telah menjadi RPJMD Bali 2008 – 2013 terbukti nyata telah mampu membangun sinergi antara Pemprov dengan Pemkab/Pemkot seluruh Bali serta antar Pemkab/Pemkot di Bali, bahkan hingga ke tingkat pemerintah desa dan desa pakraman.
Tabel Realisasi Penerimaan Bunga Deposito Pemprov Bali Tahun 2010 - 2013
No
|
Tahun Anggaran
|
Anggaran (Rp)
|
Realisasi (Rp)
|
1
|
2010
|
15.000.000.000
|
39.217.639.090,30
|
2
|
2011
|
18.750.000.000
|
53.832.720.557.42
|
3
|
2012
|
34.500.000.000
|
44.592.197.423,78
|
4
|
s/d 22 April 2013
|
35.750.000.000
|
10.352.476.439,26
|
|
JUMLAH
|
104.000.000.000
|
147.995.033.510,76
|
Sumber : Biro Keuangan Setda Provinsi Bali Tahun 2013
Dibaca: 2919 Pengunjung
|
|
|
|
|
|
|
Apakah Anda Sudah Memahami Program Bali Mandara ? |
|
|
|
 |
|
|